[Review Semau Sesuka Saya] Pride & Prejudice
Hai,
Selamat
pagi/siang/sore/malam, teman-teman semua!
Sudah lama sekali saya tidak
menulis yang sekaligus pencitraan di blog ini. Setelah pemikiran panjang dan
mendalam akhirnya semangat untuk menulis lagi muncul juga. Tulisan kali ini mau
review buku ((lagi)) karena saya masih ingat pernah mereview buku untuk lomba
dan alhasil ga menang ☹
Makanya ka, nulis tuh diseriusin
karena suka bukan karena lomba! #selfreminder
Oke, tak berlama-lama lagi saya
akan membahas ((salah satu roman terpopuler
sepanjang masa)), ya kalo di covernya sih begitu ya saudara-saudara!
#taglineyangsungguhbombastis
Sejujurnya saya sudah lama beli
nih buku sekitar 2016 gitu, niatnya beli karena apa ya? Lupa hahaha pokoknya
buat dibaca gitu selama libur lebaran sampai akhirnya saya selesai baca libur
lebaran 2018.
Lebaran kuda memang sungguh
nyata!
Yup, Pride & Prejudice ini karya dr mba Jane Austen yang
lahir pada tahun 1775, keahliannya menulis cerita genre roman yang diwarnai
fakta tentang keadaan sosial pada masanya.
Mungkin kalo pencinta sastra
dunia, udah kenal banget nih sama karya mba ini kayak Emma dan Sense and
Sensibility.
Kalau saya sih belum ya, wong baca buku ini juga karena lihat
sinopsis singkat di belakangnya yang lumayan menarik dan tagline yang cukup memikat untuk saya membaca novel ini.
Yuk mulai, banyak amat ya
basa-basinya...hahaha
Ini novel ga kira-kira tebalnya
ada 585 halaman dan dibagi dalam 61 bab.
Jadi,
Cerita roman ini dimulai dari rahasia
umum bahwa seorang pemuda kaya tentu ingin mencari istri percakapan Mrs.
Bennet dan suaminya yang pasti, Mr.Bennet ya tentang seorang pemuda kaya yang
datang menyewa rumah (kali ya) di kompleks perumahan mereka (YAKALI). *ulasan
berdasarkan kearifan lokal aja ya biar gampang ngerti, agak susah buat saya
menghapal latar tempatnya. HAHAHAHA
Karena tujuan hidup Mrs.Bennet
adalah menikahkan anak-anak perempuannya dan selalu gelisah bila anak sulungnya
belum menikah dan bisa jadi dilangkahin keempat anaknya yang lain. Jadi doi
gercep bilang ke suaminya supaya kenalan tuh sama si pemuda kaya.
Si Mr.Bennet dan Mrs.Bennet ini punya 5 anak perempuan, banyak ya. Mungkin mereka masih memegang prinsip banyak anak banyak rezeki.
Jane Bennet, anak pertama yang sangat cantik, berwatak tulus tanpa
pamrih, cepat menyukai seseorang, selalu terkejut mendapat pujian. Pokoknya ini
anak tipe yang dicari oleh pemuda mana pun deh, bukan cuma pemuda kaya, pemuda
misqin pun.
“ Kau memang punya kecenderungan
untuk terlalu cepat menyukai seseorang. Kau tidak pernah melihat kekurangan
dalam diri siapa pun. Semua hal di dunia ini bagus dan menyenangkan di matamu.
Aku tidak pernah mendegarmu mengeluhkan seorang manusia pun di dalam hidupmu.
Dengan perasaan sebaik itu, kau masih muda buta akan kekonyolan dan omong
kosong orang lain! Cukup banyak orang yang berpura-pura baik, kita bisa
menemukannya di mana-mana. Tapi, yang berwatak tulus tanpa pamrih, yang hanya
bisa melihat sifat baik seseorang dan memuji-mujinya tanpa mengatakan satu pun
keburukannya, hanya dirimu seorang Jane, kata Elizabeth”
Sungguh kata-kata yang quotable sekali kak Lizzy, dan sungguh kau
adalah adik terbaik dari kak Jane!
Elizabeth Bennet, panggilannya Lizzy, anak kedua juga anak
kesayangan bapaknya, mempunyai sikap cepat tanggap, cekatan, tidak lugu, tidak
pernah terkejut dengan pujian. Pokoknya nih anak beda banget sama kakaknya. Oh doi juga katanya
tidak cukup cantik untuk memikat hati seorang lelaki. Kalau yang ini sih, kita
sama kak Lizzy ☹. Dan Elizabeth Bennet adalah tokoh favorit saya,
perangainya yang tegas, ceria, dan berepengetahuan luas untuk memahami banyak
hal. Tapi, jangan sering-sering berprasangka ya kak Lizzy...
Kak Lizzy! Mirip saya dong ya!
Mary Bennet, anak ketiga seorang gadis bijaksana yang suka membaca
buku dan kata ibunya, doi adalah gadis berbakat seantero kompleks.
Catherine Bennet, panggilannya Kitty. Pecicilan, suka pesta.
Sifatnya sebelas duabelas lah sama adiknya, Lydia.
Lydia Bennet, anak bungsu yang mempunyai selera humor tinggi,
memiliki perawakan jangkung, pecicilan sama kayak kakaknya, Kitty. Nih anak
berdua sukanya pesta, dan curi pandang cari perhatian sama pemuda mana pun.
Jane, Mary, Lydia, Lizzy, Kitty
Atas dasar kecerewetan si
Mrs.Bennet yang hobinya memang bergunjing dengan tetangga dan ga mau kalah
harus berkenalan dengan si pemuda kaya supaya salah satu anak perempuannya yang
kali aja bisa dinikahi si pemuda kaya, dia maksa suaminya supaya segera
berkunjung segera. Tapi, Mrs.Bennet yang sudah hidup bersama suaminya selama 23
tahun belum tahu aja perangai suaminya yang humoris tapi sinis, sifat acuh tak
acuh dan sikap yang berubah dengan cepat yang akhirnya doi diam-diam udah
berkunjung ke tempat si pemuda kaya.
Mrs Bennet ini tipe ibu jadul juga ya, sukanya bergunjing
dan tipe ibu zaman sekarang juga sih yang ngebet banget anak perempuannya
nikah. Terus udah 23 tahun nikah masih belum bisa paham tabiat suaminya, doi
memang digambarkan seorang wanita dengan pemahaman pas-pasan, berpengetahuan
sempit, dan bertemperamen angin-anginan.
Setelah Mr.Bennet berkunjung dan
berkenalan dengan si pemuda kaya, yang mana namanya adalah Mr.Bingley. Pria
yang cukup muda, sangat tampan, luar biasa menyenangkan.
Aku padamu, Mas!
Mrs Bennet gercep lagi mengundang
makan malam Mr.Bingley namun sayang seribu sayang undangannya tidak bisa dipenuhi
karena doi sibuk, maklum businessman!
Makanya bu, jangan terburu-buru!
Yang terburu-buru kadang tidak bagus yang bisa membuatmu terguncang dan cemas
loh #apasih
Tapi yang namanya rezeki dan
jodoh sudah diatur ya bu, Mr.Bingley sepulangnya dari urusan bisnis (kali ya)
datang ke pesta dansa yang diadakan di seberang kompleks dan akhirnya ketemu
lagi dengan keluarga Mrs.Bennet. *sekali lagi, ulasan ini didasarkan pada
kearifan lokal aja!
Mr.Bingley yang tampak tampan,
sopan, bereperangai menyenangkan, ceria, ramah, dan sikap yang tidak
dibuat-buat hadir di pesta dansa yang membuat luluh gadis-gadis.
Kalau saya di situ, juga kuakan
ikut terpesona padamu Mas Bingley!
Tapi, saya mungkin lebih
terpesona lagi sama temanmu Mas, Mr.Darcy, figur pria yang menarik dan lebih
tampan darimu Mas Bingley 😊 tapi lelaki menarik dan tampan ternyata juga
angkuh, sombong dan sulit dibuat senang yang konon katanya tanah seluas di
kampungnya pun tidak sanggup menutupi perangai buruk Mr.Darcy ☹
Aku padamu juga, Mas!
Di antara Mr.Bingley dan Darcy
terdapat hubungan persahabatan yang sangat erat, meskipun watak keduanya sangat
berkebalikan. Darcy menyukai keramahan, keterbukaan, dan keluwesan Bingley,
meskipun sifat-sifat itu sama sekali tidak dimilikinya, dan meskipun dia tidak
pernah merasa keberatan dengan perangainya sendiri. Sementara itu, Bingley
menyukai ketegasan dan ketajaman penilaian Darcy. Dalam hal pemahaman, tidak
ada yang bisa mengalahkan Darcy. Bingley sama sekali tidak bodoh, tapi Darcy
sangat pintar. Pada saat bersamaan, dia juga arogan, dingin, dan pemilih, dan
meskipun terhormat, perilakunya tidak menawan. Dalam hal ini, Bingley jauh
lebih unggul. Jika Bingley langsung disukai di mana pun dia berada, Darcy akan
langsung dibenci.
Sepulang dari pesta dansa, Bennet
squad pun pulang dan seperti biasa
sang nyonya bercerita pada suaminya bagaimana meriahnya pesta dansa, merasa
bangga karena putrinya, Jane bisa berdansa dengan Mr.Bingley. Tak luput juga
merasa kesal karena keangkuhan dan kepongahan Mr.Darcy sehingga Lizzy tidak
bisa menarik perhatian Mr.Darcy. Doi juga menganggap bahwa Mr.Darcy adalah pria
paling menyebalkan, menjengkelkan, dan sama sekali tidak menyenangkan.
Sementara di kamar sebelah, Elizabeth
dan Jane layaknya gadis-gadis yang habis pesta terus ketemu lelaki tampan nan
rupawan juga ikutan bergosip tentang Mr.Bingley yang bijaksana, lucu, ceria,
santai, dan kesantunannya sempurna. Dan, fix kak Jane menyukai mas Bingley! 😊
Mungkin segitu aja kali ya ulasan
isi bukunya, ntar kalau dibeberin semua spoiler dong ya! Padahal saya suka
banget spoiler. Pengen kasih tahu Kak Jane bakalan jadi sama Mas Bingley ga?
Terus ntar si Mas Darcy terpikat ga sama kak Lizzy? Jadinya di antara Bennet squad yang nikah duluan siapa? Aduh saya
pengen kasih tahu dong!!!
Namun,
kode etik mengulas sesuatu itu
adalah memberikan gambaran saja, dan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan ya.
((kode etik))
Karena buku ini termasuk genre
roman, roman percintaan di mana ciri roman itu sendiri mempunyai alur yang
kompleks dan karakter tokoh diceritakan dan disajikan secara mendetail. Tidak
memungkinkan juga untuk mengulas lebih detail lagi ya, selain menghindari
spoiler tadi, tapi ya karena ceritanya panjang sepanjang jalan kenangan saya
dan dia ☹
Sejujurnya, saya menyukai roman
ini meskipun ceritanya lama-lama kayak sinetron sih. Jadi pas di pertengahan
agak malas gitu bacanya. Adik saya juga sependapat, sewaktu doi mau coba baca
juga, doi langsung bilang ini sih ceritanya sinetron BANGET!
Iyap, kalau sinetron nih bisa
jadi sampai ratusan episode dengan beberapa season. Mungkin akan mengalahkan
Cinta Fitri.
Buat yang malas baca bukunya,
udah ada filmya sih tahun 2005 dan saya baru nonton loh!
Kadang saya bangga tidak harus
update semua hal 😊
Tapi, saya menonton filmya baru
pertengahan karena ngantuk telah
membuyarkan imajinasi saya jadi agak malas-malasan juga nontonnya, terlalu
buru-buru alur ceritanya, ya namanya film ya dikasih durasi 2 jam saja, ya ga
cukup untuk membuat visualisasi buku setebal 585 halaman.
Jadi, buat yang suka roman
percintaan ala sinetron yang HAKIKI, bisa baca atau nonton Pride &
Prejudice.
Dengan mengingatkan,
Bahwa roman merupakan karya
sastra yang menggambarkan peristiwa yang ((hampir)) tidak mungkin menjadi sebuah
kenyataan. -Goethe
Jadi, kalau mau baca siap-siap
berimajiansi saja dan berusahalah menggambarkan dunia dalam cerita roman
tersebut menurut Anda sendiri.
Saya pun sudah melakukannya 😊 😊 😊
Moral story: Jangan angkuh dan
jangan berprasangka, takdir kalian adalah berjodoh! Tx
HAHAHAHA
Foto diambil dari:
Komentar
Posting Komentar