REVIEW RENCANA BESAR




           
Judul   Buku                : Rencana Besar         
Penulis                         : Tsugaeda
Kategori Buku             : Novel
Penerbit                       : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit                : 2013
Cetakan Pertama         : 2013
ISBN                           : 978 – 602 – 7888 – 65 – 4
Tebal Buku                  : 378 Halaman
Harga Buku                 : Rp 58.000,-

KEPENGARANGAN
Rencana Besar  adalah novel pertama dari penulis bernama Tsugaeda. Lelaki berusia 26 tahun itu mengaku menulisnya semata karena terdorong oleh kegemaran akut membaca buku cerita dan menonton film dan mempersembahkan buku ini untuk pembaca yang menyenangi fiksi dan cerita-cerita mendebarkan.
 Tsugaeda lahir di Padang, 16 Agustus 1987. Sebagian besar masa sekolahnya dilalui di Malang dan merupakan Alumni Universitas Indonesia. Penyuka cerita-cerita drama kriminal dan thriller psikologis.

ISI RESENSI
Novel fiksi Rencana Besar karangan Tsugaeda  ini benar-benar membuat saya larut dan merasakan bahwa cerita ini adalah kisah nyata bukan sekedar cerita fiksi dengan berbagai konspirasi dan persekongkolan yang terjadi. Dalam novel ini diceritakan tentang lenyapnya uang 17 miliar rupiah dari pembukuan Universal Bank of Indonesia yang menyeret tiga nama ke dalam daftar tersangka, Rifad Akbar seorang pemimpin Serikat Pekerja yang sangat militan dalam memperjuangkan kesejahteraan rekan-rekannya. Amanda Suseno, pegawai berprestasi yang mendapat kepercayaan berlebih dari pihak manajemen. Reza Ramaditya, pegawai cerdas yang tiba-tiba mengalami demotivasi kerja tanpa alasan jelas. Penyelidikan serius dilakukan dari balik selubung demi melindungi reputasi UBI.
Pada bagian pertama novel ini diceritakan mulainya penyelidikan kasus lenyapnya uang 17 miliar yang melibatkan seorang konsultan manajemen sumberdaya, Makarim Ghanim. Makarim Ghanim  adalah pria separuh baya yang dikenal karena pengalaman dan kecakapannya dalam memberi masukan atau nasihat bagi perusahaan-perusahaan besar dan pemerintah, memiliki analisis yang jeli , berpengalaman dalam urusan kepegawaian dan mengetahui apa yang tidak beres pada suatu sistem dan memprbaikinya. Melalui bidang yang dikuasainya, resource management atau menajemen sumberdaya , ia mendirikan Makarim G. dan co. Yaitu perusahaan penyedia jasa konsultasi terpadu bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai masalah pengaturan sumberdaya. Makarim ditawarkan pekerjaan untuk mengungkap siapa pelaku atas lenyapnya uang 17 miliar dari pembukuan UBI oleh direksi UBI, Agung Suditama yang harus dikerjakan Makarim secara diam-diam sehingga tidak menyebarnya kasus ini yang dapat melibatkan polisi.
Pada bagian selanjutnya, penyelidikan Makarim atas kasus UBI dengan mempelajari dokumen-dokumen yang diberikan Agung  sehingga dia dapat mengetahui masalah yang sebenarnya  sedang dihadapi oleh UBI. UBI pada awalnya adalah bank swasta besar yang pada tahun 1998 menuju kebangkrutan . kebangkrutannya akan berdampak sistemik dan membuat moneter Indonesia semakin kacau balau sehingga pemerintah mengucurkan dana besar untuk menyehatkan kembali bank ini. Makarim membaca laporan kontrol internal UBI  dan berdasarkan penelusuran audit, semuanya wajar dan pembukuannya seimbang. Kasus yang sangat aneh! Pihak manajemen sangat yakin, ada penyusutan sejumlah tersebut dengan cara yang curang , penyebab yang mungkin adalah kerusakan teknologi informasi sehingga mengacaukan perhitungan. Kontrol internal juga menemukan bahwa kemungkinan kebocoran ini terjadi di luar Jakarta, karena pengawasan yang tidak seketat di pusat dan karakter operasional UBI  yang mempunyai potensi untuk melakukan pembobolan tersebut adalah kota Surabaya, dipertimbangkan dari pengawasan dan fasilitas yang tersedia untuk mengacaukan sistem UBI . selain itu, ketiga profil yang disebutkan sangat mungkin menjadi otak dari kejahatan ini yang berasal dari Surabaya.
Makarim membaca ketiga profil yang tersangka atas kasus UBI. Rifad Akbar bekerja Divisi Treasury sebagai asisten manajemen treasury (AMT).  Rifad mempunyai motif untuk melakukan penggelapan dana UBI karena aktivtas-aktivtas Serikat Pekerja Jawa Timur. Rifad dengan jabatannya mempunyai kesempatan untuk masuk ke sistem pembukuan setiap triwulan untuk melakukan rekonsiliasi perhitungan UBI. Reza Ramaditya sebagai asisten manajemen operasional (AMO)., yang dengan leluasa melakukan konfigurasi  dan  masuk ke sistem tanpa terlacak. Makarim menemukan indikasi demotivasi pada diri Reza yang sering melakukan tindakan indispliner ringan dan melakukan kelalaian-kelalaian pekerjaan.  Demotivasi seperti ini memang potensial untuk berujung pada tingkat kejahatan. Amanda Suseno mendapat tempat di divisi Marketing sebagai asisten manajer marketing (AMM) untuk wilayah Jawa Timur. Dia berpotensi sebagai tersangka karena dia merupakan pegawai dengan akses paling besar dan diistimewakan di UBI Jawa Timur.
Dengan dokumen dan laporan yang diakses Makarim, dia pun terbang ke Surabaya untuk melakukan penyelidikan langsung ke lapangan dan bertemu dengan ketiga orang tersebut yang diduga tersangka pelaku fraud.  Setiba di Surabaya, tanpa membuang-buang waktu, Makarim langsung menemui Reza dengan pura-pura ingin membuka rekening untuk perusahaannya.  Makarim juga menemui Rifad dengan awalnya mewawancarai soal ketidakpuasan pegawai. Setelah itu, dia menemui Amanda dengan mengaku akan melakukan jasa ekspansi jasa konsultannya ke Surabaya.
Kasus fraud. Penggelapan oleh orang dalam, memanfaatkan kelemahan sistem untuk menghilangkan jejak.  Makarim menyelidiki ketiga orang tersangka tersebut dan membuat penilaian bahwa  Rifad dan Amanda bukan pelaku dugaan penggelapan ini. Makarim sudah membuat laporan yang penjelasannya terperinci dan sistematis bahwa Rifad dan Amanda tidak terlibat dalam perkara ini walaupun mereka mempunyai motif, Makarim cukup yakin akan penyelidikannya dan mungkin akan melibatkan aparat hukum untuk fokus kepada Reza.
Kasus pelaku fraud itu pun terpecahkan dan pelakunya adalah Reza Ramaditya. Saat pengakuan terakhir yang dibutuhkan oleh Makarim dari Reza, dengan naasnya Makarim harus menyaksikan Reza terbunuh.  Setelah itu, nasib Amanda dalam bahaya yang membuat Makarim harus memacu adrenalinnya untuk segera mengungkap masalah yang sebenarnya terjadi.
Setelah penyelidikan yang cukup lama yang dilakukan oleh Makarim, ternyata kasus yang dihadapi oleh UBI hanyalah sebatas gertakan yang mengacaukan sistem dan gertakan itu menyampaikan sebuah pesan yang ditanggapi secara berlebihan. Gertakan itu ditujukan kepada direksi UBI yang mengabaikan kesejahteraan pegawai dan bisnis ilegal yang dilakukan oleh direksi UBI. Banyaknya konspirasi yang dilakukan direksi membuat seorang pelatih atau mentor  yang harus menyelamatkan UBI dan mewujudkan kesejahteraan pegawai dengan melakukan perekrutan dan pelatihan pegawai yang sepaham dan mempunyai tujuan yang sama. Tugas mulia sang pelatih itu harus berkahir dengan pembunuhan yang tidak diketahui siapa pun dan tentunya anak didiknya harus melanjutkan tugas itu dengan cara mereka masing-masing. Seorang pemikir, seorang penghancur dan seorang pembangun harus menyelesaikan tujuan itu dengan resiko yang besar hingga mengorbankan nyawa.  Dengan pengorbanan itu, mereka berhasil atas rencana besarnya. Perubahan besar sudah pasti datang. Pemerintah dalam gerak sangat cepat memutuskan mengambil alih manajemen UBI.

KELEBIHAN
Pada novel ini, ceritanya dapat membuat baca terhanyut dan tegang akan peristiwa yang terjadi dan dikaitkan dengan kehidupan nyata. Novel ini mengandung nilai-nilai yang sangat penting untuk dijadikan pelajaran seperti kepercayaan, loyalitas, sikap patriot, perjuangan dan pengorbanan sekalipun mengorbankan nyawa untuk tujuan yang mulia.

KEUNGGULAN
Pada novel ini, cerita bagian akhirnya memiliki unsur ending yang membuat ketegangan pembaca reda karena happy ending tentunya. Instropeksi diri dari tokoh yang membuat semangat untuk berjuang merasakan ketegangan dari suatu petualangan.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Drama Tragedi Shakespeare

Solo- The Spirit Of Java