Drama Komedi Klub Film Romantis - Cine Us



Judul Buku                  : Cine Us
Penulis                         : Evi Sri Rezeki
Penyunting                  : Della Firayama
Penerbit                       : Noura Books
Cetakan pertama         : Agustus 2013
Tebal:                          : 304 halaman
Harga buku                 : Rp 48.500,-


Selembar kertas di tanganku bergetar dan nyaris basah  oleh keringat. Mataku tak berkedip hampir lima menit. Kertas itu kudekatkan hanya untuk memastikan kalau penglihatanku tidak salah.

Tiga kalimat tersebut adalah bagian pertama dari prolog novel Cine Us ini, iya kertas itu adalah kertas yang menyatakan bahwa Lena, Dania dan Dion mendapat izin resmi dari sekolah untuk mendirikan Klub Film. Dengan keberhasilan mereka mendirikan Klub Film, dimulailah perjuangan mereka merintis Klub Film dan tentunya dengan mempromosikan Klub Film kepada teman-teman dan penghuni SMA Cerdas Pintar. Langkah pertama mereka mempromosikan Klub Film bisa dikatakan gagal, karena pembagian pamflet Klub Film untuk ‘nobar’ film indie perdana mereka berjudul SKIP, bukannya diterima dengan baik malah dijadikan bahan cemoohan oleh penghuni SMA Cerdas Pintar, bukan itu saja pengorbanan mereka untuk membagikan DVD gratis juga tidak ditanggapi positif malah halaman majalah sekolah dengan seenaknya mencemooh mereka. KLUB FILM-KLUB PEMBUAT FILM PICISAN.

Misteri Web Series Pangeran Kodok
“Yeah! Episode terbaru web series Pangeran Kodok, udah keluar!”
Suara lantang Lena yang menggegerkan basecamp Klub Film membuat teman-temannya langsung menoleh dan terperanjat dari kesibukan kegiatan yang sedang serius mendesain dan membuat review karena setelah satu tahun berdirinya klub film ini, akhirnya ada juga yang mau bergabung.  Lena pun mendownload Web Series season stream of Stars, dia mengajak teman-temannya menonton dengan terkagum-kagum melihat permainan gambar, alur cerita dan musik latar animasi 3D berdurasi 5 menit. Animasinya begitu rapi dan plotnya selalu menyimpan kejutan. Setelah mereka selesai menonton, mereka saling bertanya yang membuat web series itu karena tidak ada satu pun petunjuk siapa pembuatnya, dan Lena bertekad suatu hari akan membuka kedok  siapa sebenarnya Pangeran Kodok, kalau bisa merekrutnya menjadi anggota klub film.

Masa Lalu
Seperti yang diduga-duga, Klub Film yang diketuai Dania dengan tradisi nonton bareng, yang katanya dengan tradisi ini mereka tetap konsisten bikin karya. Seperti kemarin-kemarin juga, mereka tetap mempromosikan ‘nobar’ ini ke seantero SMA Cerdas Pintar dengan bagi-bagi pamflet dan lebih majunya lagi dengan invitation di FB, dan hasilnya tetap ga ada yang mau nonton selain mereka bersepuluh anggota klub film.
Karena persiapan ‘nobar’ itu anak-anak klub film pulang cepat dan meninggalkan Lena di basecamp sendirian untuk menyelesaikan film horror mereka yang jadi bahan ‘nobar’ nanti. Tiba-tiba saja ada telepon dari panitia Festival Film Pendek Remaja ke ponselnya Lena untuk mengajak Lena mengikuti kompetisi skenario. Telepon itu juga yang tiba-tiba mengingatkan Lena akan Festival tahun kemarin yang membawa dia sebagai pemenang dan kemenangan saat Festival itu juga yang membuat Lena dan Adit putus. Adit adalah mantan pacaranya Lena yang mereka terpaksa putus karena kemenangan Lena, karena Adit merasa Lena tidak berhak dan pantas kemenangan itu. Kemenangan hanya ingin milik Adit. Lena merasa dipermalukan dan bersumpah tidak akan mau punya cowok satu profesi.  Ingatan Lena itu juga tiba-tiba ‘memunculkan’ Adit di mention twitter mengajak Lena taruhan kompetisi Festival Film Pendek Remaja dengan taruhan siapa yang kalah harus cuci kaki yang menang dan jadi tukang gulung kabel setahun. Lena pun menerima taruhan itu dengan tekad yang bulat dia akan menang, dia punya harga diri dan Adit tidak akan semena-mena lagi. 

Anak Hantu
Lena yang hanya sendirian di basecamp dan jam menunjukkan pukul 22.00 malam panik akan deadline film horror-nya dan lebih panik lagi ketika mendengar ketukan ranting pohon dan malam dingin yang menggigit tulang. Perasaan Lena semakin ngeri mengingat banyaknya cerita hantu anak laki-laki penunggu pohon. Segera Lena membereskan laptopnya untuk pulang, dia makin panik karena ada seseorang yang mengikutinya. Anak hantu ataukah pembunuh bayaran? Mereka bertubrukan, ternyata manusia bukan anak hantu atau pun pembunuh bayaran, kertas animasi orang itu jatuh dan Lena melihat kertas yang berisi storyboard animasi yang sangat familiar.
Akibat kejadian itu, Lena pun dihantui mimpi buruk tentang pembunuh berantai dan cowok pembuat gambar itu. Dia memang anak hantu, datang tak dijemput pulang tak diantar karena sekalpun  Lena tak pernah bertemu cowok itu. Lena penasaran, rasa penasaran itu membuat Lena harus membuat rencana mencari si anak hantu sampai rasa penasaran itu menjadi sial bagi Lena, harus diskors Pak Kandar selama seminggu dengan tuduhan pencuri data sekolah. Tetapi selanjutnya tuduhan pencuri data sekolah menjadi awal kisah komedi romantis Lena bersama si Anak Hantu... penasaran kan kisahnya? eittsss makanya kudu punya buku ini :D

Cine Us
Nah, bagian terakhir dalam novel ini yaa Cine Us yang menjadi nama klub film yang baru. Karena sebelumnya pak Kandar berjanji akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk Klub Film dengan syarat Klub Film harus mempunyai prestasi dan menyumbangkan piala ke sekolah. Dan sebelumnya juga Klub Film juga dikhianati oleh anggotanya sendiri, si Romi-Movie Club yang mencuri ide yang akan dikompetisikan oleh Klub Film juga menang dan menyumbangkan piala, kedua kubu tersebut harus digabungkan dalam satu klub, Cine-Us.

Konflik yang dialami Lena benar-benar lucu dam membuat pembaca bilang dalam hati, “kok nekat sih?”. Iya demi menang di Festival Film Remaja, Lena harus nekat melakukan apa saja, untuk menang taruhan dari mantan pacarnya, Adit dan mempertahankan Klub Film sekolahnya. Dituduh sebagai pencuri data sekolah, pencuri ide orang dan masa lalunya dengan Adit seakan-akan muncul kembali dengan si anak hantu. Apakah harusnya dia yakin akan sumpahnya untuk tidak punya cowok satu profesi?

Sangat bisa ditebak, kalau pada akhirnya Lena memenangkan kompetisi itu, tetapi dengan cara yang tidak diduga-duga dan membuat hubungannya renggang dengan si anak hantu. Kenapa dan bagaimana si anak hantu bisa terlibat dengan Klub Film dan kemenangan Lena? Dan bagaimana kelanjutan persahabatan Lena, Dania dan Dion setelah banyak rahasia, kekecewaan, ketidakjujuran dan banyaknya kesalahpahaman di antara mereka?

Empat Bintang untuk novel ini, karena :
Pertama,  untuk alur cerita yang lucu, menarik dan menghibur. Cerita yang menginspirasi.
Kedua, untuk nilai persahabatan dan perjuangan yang digambarkan tokoh-tokoh dalam novel ini yang membuat pembaca geregetan kalau masalah-masalah yang mereka hadapi hanya salah paham dan butuh kesabaran yang ekstra.
Ketiga, untuk wawasan baru dunia perfilman dan web series remaja.
Keempat, untuk quote yang ‘jleb banget’ di hati dan pikiran. Setinggi apa pun impianmu, kamu hanya butuh percaya. Sertakan orang-orang yang kau cintai dalam impianmu. Karena mereka adalah sumber kekuatan bagimu. Tuhan bersama kita yang berjuang.
Ada pun kekurangannya yaitu kurang detailnya deskripsi tentang web series, tidak ada pemaparan yang cukup jelas dan gagasan pendukung yang detail, karena belum tentu semua orang tahu tentang web series.

Bagi kamu-kamu yang pengen tahu dunia film dan menambah wawasan web series remaja, wajib punya nih buku. Karena kamu bakalan dikasih pencerahan atas ide-ide yang cemerlang dari si anak hantu *eh maksudnya si tokoh cowok utama yang ceritanya pembuat web series. Selamat membaca novel ini dan sabar aja atas konflik-konflik yang bikin geregetan yang pengen cepet-cepet ketemu happy ending-nya juga yang rada berkelok-kelok. :D

http://www.smartfren.com/ina/home/

http://www.noura.mizan.com/







narsis bersama novel Cine Us :D


Komentar

  1. Terima kasih sudah mengapresiasi novel CineUs. Semoga nanti berkenan mengapresiasi sekuelnya :)

    BalasHapus
  2. terima kasih kembali kakaa sudah menulis novel CineUs sekecee itu :)
    huaaa ada sekuelnya ka? :O

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Drama Tragedi Shakespeare

REVIEW RENCANA BESAR

Solo- The Spirit Of Java