Hai
Selamat pagi/siang/sore/malam
teman-teman semua!
Kembali lagi dengan [Review Semau
Sesuka Saya], kali ini saya akan mengulas salah satu novel fantasi dan
sepertinya ini adalah novel fantasi pertama yang saya baca dan satu-satunya
yang saya punya. Eh, bukan satu-satunya juga jadi ada 3 karena novel ini
merupakan trilogi. Namun, saya akan mengulas satu-satu dulu ya.
Dan,
Novel pertama berjudul DIVERGENT.
Kalau diterjemahkan, divergent
artinya berlainan, berbeda-beda.
Satu pilihan,
menentukan apa yang harus kau percaya
Satu
pilihan, memastikan siapa yang kau turuti, selamanya
Sekilas Info,
Menurut teori kecerdasan,
istilah divergen mengacu pada operasi kecerdasan individu dalam pemecahan
masalah yang disebut dengan produksi divergen, yaitu mendapatkan kembali dari
ingatan tentang masalah spesifik lalu kemudian mencari alternatif pemecahannya.
Sederhananya, produksi divergen berarti memiliki banyak alternatif jawaban atau
pemecahan atas suatu masalah yang spesifik.
Sebelum masuk reviewnya, saya mau
sedikit cerita bagaimana akhirnya saya menemukan novel ini dan menyukainya.
Sementara saya ga suka novel yang ada sekuelnya, dan fantasi pula.
Jadi,
Dulu novel ini direkomendasikan
oleh sahabat pena yang saya temukan di majalah BOBO. Ya segitu aja, kan
sedikit cerita aja. Titik.
Namun, kini dia menghilang tak tahu entah di mana?
Yuk, mulai!
Divergent bercerita tentang suatu kota yang terdiri dari 5 golongan
((komunitas)) (selanjutnya akan saya sebut faksi aja).
Pembagian dunia dalam faksi
bertujuan untuk menghapus sifat-sifat yang dianggap bertanggung jawab atas
kekacauan di dunia. Mereka meyakini bahwa kesalahan sifat manusia yang menjadi
faktor yang disalahkan atas dunia yang berperang.
Candor, faksi ini menghargai kejujuran dan melihat kebenaran
sejelas warna hitam dan putih. Pakaian mereka pun menggambarkan hal itu,
setelan warna hitam putih. Menikmati debat penuh semangat dan tidak menyukai
kepalsuan.
Christina, mantan faksi Candor
Candor terlihat dari pakaian hitam-putih
Abnegation, faksi ini menghargai sifat tak mementingkan diri
sendiri, tanpa pamrih, tenang, sikap menentukan preferensi pribadi pun diatur.
Rasa ingin tahu adalah kesalahan, sebuah pengkhianatan untuk nilai-nilai
Abnegation. Kesederhanaan terlihat dari rumah, pekarangan, dan pakaian yang
berwarna abu-abu. Tidak menyukai pamrih dan egoisme.
Abnegation Squad
Warna abu-abu menunjukkan kesederhanaan Abnegation
Erudite, faksi ini sibuk berdiskusi di antara tumpukan buku dan
koran, mengejar ilmu pengetahuan tanpa henti. Tidak menyukai ketidaktahuan.
Mottonya adalah pengetahuan membawa pada kemakmuran.
Caleb, memilih faksi Erudite
Dauntless, faksi ini pemberani, membuktikan keberanian mereka
dengan lompat dari sebuah kereta yang melaju. Bertindik, bertato, dan berpakaian serba hitam. Tugas utama mereka
adalah menjaga pagar yang mengelilingi kota. Mereka membenci kepengecutan.
Beatrice, memilih faksi Dauntless
Amity, faksi ini berpakaian kuning dan merah. Mereka baik, penuh
kasih sayang, dan murah tersenyum. Tidak menyukai peperangan.
Amity Squad
Pada usia 16 tahun, setiap orang
yang ada dalam kota tersebut harus memutuskan akan masuk pada faksi yang mana
berdasarkan Tes Kecakapan ((tes bakat)).
Usia 16 tahun menunjukkan
seseorang yang berdiri di tebing kedewasaan dan mereka akan menentukan sendiri
akan menjadi apa mereka nantinya.
Tes Kecakapan akan menunjukkan di
manakah tempat seseorang berada di antara lima faksi yang ada, dan dilanjutkan
dengan Upacara Pemilihan untuk memutuskan faksi mana yang akan dipilih.
Sekalipun harus meninggalkan keluarga.
Itulah yang menjadi dilema bagi
Beatrice dengan faksi keluarga Abnegation, dia akan mengikuti tes kecakapan dan
upacara pemilihan faksi. Apakah dia akan memutuskan akan tinggal bersama
keluarga atau meninggalkannya.
Tak terkecuali kakaknya, Caleb
juga akan mengikuti Tes Kecakapan dan Upacara Pemilihan Faksi. FYI, selisih
usia Caleb dan Beatrice tidak ada setahun, jadi mereka berada di kelas yang
sama. 😊
Untuk tes kecakapan sendiri,
setiap murid tidak tahu apa yang diujikan dan peraturannya pun tidak boleh
mempersiapkan apa pun untuk tes tersebut. Peraturan lainnya, setiap murid tidak
boleh diuji oleh penguji yang berasal dari faksi yang sama.
Sederhananya, tes kecakapan
dilakukan dengan menempelkan kabel elektroda di dahi dan memberikan sebotol
kecil cairan bening untuk diminum. Setelah itu, mereka akan seperti berada di
tempat lain ((alam bawah sadar kali ya))
lalu akan ada beberapa kasus dalam alam bawah sadarnya untuk dipecahkan.
Singkat cerita, hasil tes
Beatrice membingungkan dan tidak bisa disimpulkan. Kalau seseorang tidak cocok
berada di faksi mana pun, dia harus tinggal di jalanan dengan mereka yang tidak
memiliki faksi. Hidup tanpa perlindungan faksi berarti hidup miskin, tidak
nyaman, terpisah dari masyarakat dan terpisah dari hal yang terpenting dalam
hidup, komunitas.
Singkat cerita (lagi) tes
Beatrice menunjukkan tingkat kecakapan yang seimbang antara Abnegation,
Dauntless, dan Erudite.
Mereka yang memiliki hasil
seperti ini disebut Divergent.
Mereka yang memiliki perbedaan,
dan benar-benar berbahaya!
-Itulah mengapa novel ini diberi judul Divergent- 😊
Sekalipun setiap orang sudah
melakukan tes kecakapan, masih ada langkah selanjutnya yaitu upacara pemilihan.
Yang artinya dalam upacara pemilihan masih ada kesempatan untuk mengubah hasil
tes kecakapan.
Namun, pada teori kecerdasan.
Konon katanya alangkah baiknya bila hasil tes bakat juga disesuaikan dengan
hasil tes minat dan begitu pun sebaliknya sehingga prediksinya pun akan
berhasil. Ya terserah sih! ((lah pesimis!hahaha))
Tanggung jawab dalam
menyelenggarakan upacara pemilihan dilakukan bergiliran oleh setiap faksi. Kali
ini giliran Abnegation.
Pada upacara ini, ada lima
mangkuk logam yang begitu besar. Masing-masing mangkuk berisi barang-barang
yang mewakili masing-masing faksi: batu abu-abu untuk Abnegation, air untuk Erudite,
tanah untuk Amity, batu para pijar untuk Dauntless, dan kaca untuk Candor.
Cara memiih yaitu dengan
menggoreskan pisau ke tangan dan meneteskan darah ke dalam mangkuk faksi yang
dipilih dan darah Beatrice Prior mendesis di atas batu bara pijar. Darah Caleb
Prior menetes jatuh ke air.
Faksi lebih penting dari pertalian darah.
Di faksi, kita menemukan makna. Kita menemukan tujuan. Kita menemukan
hidup
Peringatan,
Untuk menghindari spoiler, cukup
segitu aja ya ulasannya. Saya suka spoiler tapi berhubung ceritanya masih
panjang, novel setebal 543 halaman ini dicukupkan saja. Teman-teman boleh baca
bagaimana kehidupan selanjutnya Beatrice di faksi Dauntless? Caleb di Euridite?
Dan apa mungkin benar faksi lebih penting dari pertalian darah? Lebih dari
keluarga?
Maka Anda akan menemukan jawaban
lengkapnya.
Saya pun sudah menemukannya!
Saya suka banget novel ini.
Sesuai tagline-nya yang bombastis
bagaimana pilihanmu akan menentukan
hidupmu. Bagaimana bisa seseorang hanya punya satu sifat. Bukankah memang
tiap orang divergen?
“Di lubuk hatiku ada sosok yang
pemaaf dan memberi ampun. Ada bagian diriku yang berupa seorang gadis yang
mencoba mengerti apa yang orang sedang alami, yang menerima kenyataan bahwa
orang bisa berbuat jahat, dan rasa putus asa telah membawa mereka memasuki
ruang terkelam yang belum pernah mereka bayangkan. Aku bersumpah bagian diri
itu masih ada”. -Beatrice Prior-
“Saat kau bertindak tanpa
mempedulikan dirimu sendiri, itulah titik terberani dirimu”
“Aku memiliki teori bahwa tak
memiliki rasa pamrih dan keberanian tidak terlalu berbeda. Seumur hidupmu kau
telah diajari bagaimana caranya tidak mementingkan diri sendiri, jadi saat kau
dalam bahaya, itu menjadi insting pertamamu”. -Four-
Btw, udah ada filmnya kok tahun 2014.
Filmnya memenuhi imajinasi saya sih, aduh Kak Shailene cakep banget dah, Mas
Theo juga membuat otot-otot saya lemas! ((aduh kok ga pantas ya gue ngomongnya,
ga punya otot, punyanya lemak berlipat ganda)) Hahaha
Oh ya, pada ulasan ini saya tidak
memberikan clue apa pun tentang Four
(kalau di film diperankan oleh Theo James). Pokoknya sih kalian harus baca,
minimal nonton lah. Lihat badan Mas Four di filmnya sangat memenuhi imajinasi
dan membuyarkan keteguhan iman. HAHAHAHA
Selesai membaca atau menonton
Divergent, buru-buru tentukan Anda termasuk dalam faksi yang mana?
Karena, saya pun sudah menentukannya!
Setiap orang memang seharusnya divergen, kalau Anda tidak termasuk! mungkin anomali kali ya HAHA
Dan, saya ingin berterima kasih
pada sahabat pena yang merekomendasikan novel ini. Kalau kamu baca ini, aku
padamu ya Aa’ 😊
TIDAK PENTING: Kumasih teringat bagaimana kita berdiskusi hebat
macam Erudite tentang serunya novel ini, kamu bilang kamu masuk faksi
Abnegation karena kamu orangnya kaku, tenang dan terlalu banyak memendam
perasaan. Sementara kubertekad seandainya disuruh memilih kuakan pilih
Dauntless karena kusuka keberanian dan kubenci kepengecutan. Namun, itu
beberapa tahun lalu sewaktu lagi semangat jiwa muda. Sekarang, kalau ditanya pilih
apa. Kuakan memilih Abnegation sepertimu A’ karena keluar dari zona nyaman
memang susah ternyata. HAHAHAHA :’’))
#kokcurhat #curhatselipan
Foto diambil
dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar