Rabu, 04 Juli 2018

[RESES-Review Semau Sesuka Saya] Divergent #1


Hai
Selamat pagi/siang/sore/malam teman-teman semua!

Kembali lagi dengan [Review Semau Sesuka Saya], kali ini saya akan mengulas salah satu novel fantasi dan sepertinya ini adalah novel fantasi pertama yang saya baca dan satu-satunya yang saya punya. Eh, bukan satu-satunya juga jadi ada 3 karena novel ini merupakan trilogi. Namun, saya akan mengulas satu-satu dulu ya.

Dan,

Novel pertama berjudul DIVERGENT. Kalau diterjemahkan, divergent artinya berlainan, berbeda-beda. 

Satu pilihan, menentukan apa yang harus kau percaya
Satu pilihan, memastikan siapa yang kau turuti, selamanya

Sekilas Info, 
Menurut teori kecerdasan, istilah divergen mengacu pada operasi kecerdasan individu dalam pemecahan masalah yang disebut dengan produksi divergen, yaitu mendapatkan kembali dari ingatan tentang masalah spesifik lalu kemudian mencari alternatif pemecahannya. Sederhananya, produksi divergen berarti memiliki banyak alternatif jawaban atau pemecahan atas suatu masalah yang spesifik.

Sebelum masuk reviewnya, saya mau sedikit cerita bagaimana akhirnya saya menemukan novel ini dan menyukainya. Sementara saya ga suka novel yang ada sekuelnya, dan fantasi pula. 

Jadi, 

Dulu novel ini direkomendasikan oleh sahabat pena yang saya temukan di majalah BOBO. Ya segitu aja, kan sedikit cerita aja. Titik. 

Namun, kini dia menghilang tak tahu entah di mana?

Yuk, mulai!

Divergent bercerita tentang suatu kota yang terdiri dari 5 golongan ((komunitas)) (selanjutnya akan saya sebut faksi aja). 

Pembagian dunia dalam faksi bertujuan untuk menghapus sifat-sifat yang dianggap bertanggung jawab atas kekacauan di dunia. Mereka meyakini bahwa kesalahan sifat manusia yang menjadi faktor yang disalahkan atas dunia yang berperang. 

Kelima faksi  tersebut memiliki karakteristik masing-masing, yaitu:
Candor, faksi ini menghargai kejujuran dan melihat kebenaran sejelas warna hitam dan putih. Pakaian mereka pun menggambarkan hal itu, setelan warna hitam putih. Menikmati debat penuh semangat dan tidak menyukai kepalsuan.

Christina, mantan faksi Candor
Candor terlihat dari pakaian hitam-putih
  
Abnegation, faksi ini menghargai sifat tak mementingkan diri sendiri, tanpa pamrih, tenang, sikap menentukan preferensi pribadi pun diatur. Rasa ingin tahu adalah kesalahan, sebuah pengkhianatan untuk nilai-nilai Abnegation. Kesederhanaan terlihat dari rumah, pekarangan, dan pakaian yang berwarna abu-abu. Tidak menyukai pamrih dan egoisme. 

Abnegation Squad
Warna abu-abu menunjukkan kesederhanaan Abnegation
Erudite, faksi ini sibuk berdiskusi di antara tumpukan buku dan koran, mengejar ilmu pengetahuan tanpa henti. Tidak menyukai ketidaktahuan. Mottonya adalah pengetahuan membawa pada kemakmuran. 

Caleb, memilih faksi Erudite

Dauntless, faksi ini pemberani, membuktikan keberanian mereka dengan lompat dari sebuah kereta yang melaju. Bertindik, bertato,  dan berpakaian serba hitam. Tugas utama mereka adalah menjaga pagar yang mengelilingi kota. Mereka membenci kepengecutan. 

Beatrice, memilih faksi Dauntless

Amity, faksi ini berpakaian kuning dan merah. Mereka baik, penuh kasih sayang, dan murah tersenyum. Tidak menyukai peperangan. 

Amity Squad

Pada usia 16 tahun, setiap orang yang ada dalam kota tersebut harus memutuskan akan masuk pada faksi yang mana berdasarkan Tes Kecakapan ((tes bakat)).

Usia 16 tahun menunjukkan seseorang yang berdiri di tebing kedewasaan dan mereka akan menentukan sendiri akan menjadi apa mereka nantinya. 

Tes Kecakapan akan menunjukkan di manakah tempat seseorang berada di antara lima faksi yang ada, dan dilanjutkan dengan Upacara Pemilihan untuk memutuskan faksi mana yang akan dipilih. Sekalipun harus meninggalkan keluarga.

Itulah yang menjadi dilema bagi Beatrice dengan faksi keluarga Abnegation, dia akan mengikuti tes kecakapan dan upacara pemilihan faksi. Apakah dia akan memutuskan akan tinggal bersama keluarga atau meninggalkannya.

Tak terkecuali kakaknya, Caleb juga akan mengikuti Tes Kecakapan dan Upacara Pemilihan Faksi. FYI, selisih usia Caleb dan Beatrice tidak ada setahun, jadi mereka berada di kelas yang sama. 😊

Untuk tes kecakapan sendiri, setiap murid tidak tahu apa yang diujikan dan peraturannya pun tidak boleh mempersiapkan apa pun untuk tes tersebut. Peraturan lainnya, setiap murid tidak boleh diuji oleh penguji yang berasal dari faksi yang sama. 

Sederhananya, tes kecakapan dilakukan dengan menempelkan kabel elektroda di dahi dan memberikan sebotol kecil cairan bening untuk diminum. Setelah itu, mereka akan seperti berada di tempat lain ((alam bawah sadar kali ya))  lalu akan ada beberapa kasus dalam alam bawah sadarnya untuk dipecahkan. 



Singkat cerita, hasil tes Beatrice membingungkan dan tidak bisa disimpulkan. Kalau seseorang tidak cocok berada di faksi mana pun, dia harus tinggal di jalanan dengan mereka yang tidak memiliki faksi. Hidup tanpa perlindungan faksi berarti hidup miskin, tidak nyaman, terpisah dari masyarakat dan terpisah dari hal yang terpenting dalam hidup, komunitas. 


Singkat cerita (lagi) tes Beatrice menunjukkan tingkat kecakapan yang seimbang antara Abnegation, Dauntless, dan Erudite. 

Mereka yang memiliki hasil seperti ini disebut Divergent.
Mereka yang memiliki perbedaan, dan benar-benar berbahaya!

-Itulah mengapa novel ini diberi judul Divergent- 😊

Sekalipun setiap orang sudah melakukan tes kecakapan, masih ada langkah selanjutnya yaitu upacara pemilihan. Yang artinya dalam upacara pemilihan masih ada kesempatan untuk mengubah hasil tes kecakapan. 

Namun, pada teori kecerdasan. Konon katanya alangkah baiknya bila hasil tes bakat juga disesuaikan dengan hasil tes minat dan begitu pun sebaliknya sehingga prediksinya pun akan berhasil. Ya terserah sih! ((lah pesimis!hahaha))

Tanggung jawab dalam menyelenggarakan upacara pemilihan dilakukan bergiliran oleh setiap faksi. Kali ini giliran Abnegation.

Pada upacara ini, ada lima mangkuk logam yang begitu besar. Masing-masing mangkuk berisi barang-barang yang mewakili masing-masing faksi: batu abu-abu untuk Abnegation, air untuk Erudite, tanah untuk Amity, batu para pijar untuk Dauntless, dan kaca untuk Candor.

Cara memiih yaitu dengan menggoreskan pisau ke tangan dan meneteskan darah ke dalam mangkuk faksi yang dipilih dan darah Beatrice Prior mendesis di atas batu bara pijar. Darah Caleb Prior menetes jatuh ke air. 

Faksi lebih penting dari pertalian darah.

Di faksi, kita menemukan makna. Kita menemukan tujuan. Kita menemukan hidup

Peringatan,
Untuk menghindari spoiler, cukup segitu aja ya ulasannya. Saya suka spoiler tapi berhubung ceritanya masih panjang, novel setebal 543 halaman ini dicukupkan saja. Teman-teman boleh baca bagaimana kehidupan selanjutnya Beatrice di faksi Dauntless? Caleb di Euridite? Dan apa mungkin benar faksi lebih penting dari pertalian darah? Lebih dari keluarga? 

Maka Anda akan menemukan jawaban lengkapnya.
Saya pun sudah menemukannya!

Saya suka banget novel ini. Sesuai tagline-nya yang bombastis bagaimana pilihanmu akan menentukan hidupmu. Bagaimana bisa seseorang hanya punya satu sifat. Bukankah memang tiap orang divergen?

“Di lubuk hatiku ada sosok yang pemaaf dan memberi ampun. Ada bagian diriku yang berupa seorang gadis yang mencoba mengerti apa yang orang sedang alami, yang menerima kenyataan bahwa orang bisa berbuat jahat, dan rasa putus asa telah membawa mereka memasuki ruang terkelam yang belum pernah mereka bayangkan. Aku bersumpah bagian diri itu masih ada”. -Beatrice Prior- 

“Saat kau bertindak tanpa mempedulikan dirimu sendiri, itulah titik terberani dirimu”

“Aku memiliki teori bahwa tak memiliki rasa pamrih dan keberanian tidak terlalu berbeda. Seumur hidupmu kau telah diajari bagaimana caranya tidak mementingkan diri sendiri, jadi saat kau dalam bahaya, itu menjadi insting pertamamu”. -Four- 

Btw, udah ada filmnya kok tahun 2014. Filmnya memenuhi imajinasi saya sih, aduh Kak Shailene cakep banget dah, Mas Theo juga membuat otot-otot saya lemas! ((aduh kok ga pantas ya gue ngomongnya, ga punya otot, punyanya lemak berlipat ganda)) Hahaha


Oh ya, pada ulasan ini saya tidak memberikan clue apa pun tentang Four (kalau di film diperankan oleh Theo James). Pokoknya sih kalian harus baca, minimal nonton lah. Lihat badan Mas Four di filmnya sangat memenuhi imajinasi dan membuyarkan keteguhan iman. HAHAHAHA


Selesai membaca atau menonton Divergent, buru-buru tentukan Anda termasuk dalam faksi yang mana?
Karena, saya pun sudah menentukannya!

                      
 Setiap orang memang seharusnya divergen, kalau Anda tidak termasuk! mungkin anomali kali ya HAHA



Dan, saya ingin berterima kasih pada sahabat pena yang merekomendasikan novel ini. Kalau kamu baca ini, aku padamu ya Aa’ 😊

TIDAK PENTING: Kumasih teringat bagaimana kita berdiskusi hebat macam Erudite tentang serunya novel ini, kamu bilang kamu masuk faksi Abnegation karena kamu orangnya kaku, tenang dan terlalu banyak memendam perasaan. Sementara kubertekad seandainya disuruh memilih kuakan pilih Dauntless karena kusuka keberanian dan kubenci kepengecutan. Namun, itu beberapa tahun lalu sewaktu lagi semangat jiwa muda. Sekarang, kalau ditanya pilih apa. Kuakan memilih Abnegation sepertimu A’ karena keluar dari zona nyaman memang susah ternyata. HAHAHAHA :’’))

#kokcurhat #curhatselipan


Foto diambil dari:













Tidak ada komentar:

Posting Komentar